MAKALAH ILMU KEBIDANAN DASAR IV
KONSEP KOMUNIKASI
Disusun untuk Memenuhi Tugas IKD IV (KOMSLING)
Dosen
pembimbing
Yeni Andriani,
S.ST
Kurnia Retno
W., S.ST., M.Kes.
![]() |
Disusun
Oleh :
Kelompok
1
AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
kepada kita semua. Syukur Alhamdulillah kami dapat mengerjakan tugas makalah
dari materi Ilmu Kebidanan Dasar IV (KOMSLING)
tentang Konsep Komunikasi.
Dalam mengerjakan
makalah ini, kami banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari Dosen kami.
Oleh karena itu kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada : Ibu Yeni
Andriani, S.ST dan Kurnia Retno W., S.ST., M.Kes selaku dosen mata kuliah Ilmu
Kebidanan Dasar IV (KOMSLING) tenteng Konsep Komunikasi dan kepada teman-teman
yang terlibat dalam pengerjaan makalah ini hingga selesai
Kami
mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan
didalamnya. Karena kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah kami selanjutnya. Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami umumnya dan khususnya kepada pembaca.
Krikilan, April 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan
Masalah........................................................................... 1
1.3 Tujuan
Penulisan............................................................................. 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi Komunikasi....................................................................... 3
2.2
Unsur-Unsur Komunikasi............................................................... 4
2.3
Komponen-Komponen Komunikasi............................................... 5
2.4
Proses Komunikasi.......................................................................... 10
BAB III.PENUTUP
3.1
Kesimpulan..................................................................................... 13
3.2 Saran............................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan.
Komunikasi dibuat untuk menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi
khalayak dan menggambarkan kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media
menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk
memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi, dipenuhi melalui
kegiatan komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan untuk
berkomunikasi secara publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas
komunikasi massa.
Dalam perilaku manusia komunikasi merupakan proses khusus
dan bermakna karena dapat menyatukan pemahaman anatar personal. Pada proses
kebidanan komunikasi menjadi sangat penting karena merupakan metode utama dalam
memberikan asuhan kebidanan.
Dalam memberikan asuhan kebidanan seorang bidan harus
berkomunikasi dengan pasiennya agar pasien mengerti apa asuhan yang akan
diberikan bidan kepada pasien tersebut. Tidak hanya dalam konteks kebidanan
saja komunikasi itu penting tetapi dalam konteks lain juga komunikasi sangat
diperlukan untuk menyampaikan berita atau pesan yang akan disampaikan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang
dimaksud komunikasi?
b. Apa saja unsur-unsur dalam komunikasi?
c. Apa saja komponen-komponen dalam
komunikasi?
d. Bagaimana proses komunikasi dalam
konsep komunikasi?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1.3.1 Umum
Mahasiswa Mampu Mengetahui Konsep
Komunikasi
1.3.2 Khusus
a. Mahasiswa mampu mengerti dan
menjelaskan pengertian komunikasi
b. Mahasiswa mampu mengerti dan
menjelaskan unsur-unsur komunikasi
c. Mahasiswa mampu mengerti dan
menjelaskan komponen dalam komunikasi
d. Mahasiswa mampu mengerti dan
menjelaskan proses komunikasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI KOMUNIKASI
Istilah komunikasi berasal dari perkataan communicare yang artinya berpartisipasi
atau memberitahu. Selain itu dapat berasal dari kata communis yang artinya milik bersama atau berlaku dimana-mana. Pada
saat ini pengertian komunikasi banyak macamnya, diantaranya sebagai berikut.
(Taufik, 2007)
1. Komunikasi adalah suatu pertukaran
pikiran atau keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti serta
saling percaya demi terwujudnya hubungan yang baik antara seseorang dengan
orang lainnya.
2. Komunikasi adalah suatu proses
pertukaran informasi atau proses pemberian arti sesuatu antara dua orang atau
lebih dan lingkunagnnya, dapat melalui symbol, tanda, atau perilaku yang umum,
biasanya terjadi dua arah.
3. Komunikasi adalah pertukaran fakta,
gagasan, opini, atau emosi antara dua orang atau lebih.
4. Komunikasi adalah suatu hubungan
yang dilakukan melalui surat, kata-kata, symbol, atau pesan yang bertujuan agar
setiap manusia yang terlibat dalam proses dapat saling tukar-menukar arti dan
pengertian terhadap sesuatu.
Beberapa ahli menyampaikan pengertian atau definisi
komunikasi :
a. Taylor (1993)
mengemukakan komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau proses yang
menimbulkan dan meneruskan makna atau arti, berarti dalam komunikasi terjadi
penambahan pengertian antara pemberi informasi dengan penerima informasi
sehingga mendapatkan pengetahuan.
b. Burgess (1988)
mengemukakan komunikasi adalah penyampaian informasi, makna, dan pemahaman dari
pengirim pesan kepada penerima pesan. Hal ini berarti penerusan informasi dari
pengirim pesan kepada penerima pesan dalam komunikasi.
c. Yuwono (1985)
mengemukakan komunikasi adalah kegiatan mengajukan pengertian yang diinginkan
dari pengirim informasi kepada penerima informasi dan menimbulkan tingkah laku
yang diinginkan penerima informasi.
Dari ketiga pengertian diatas intinya
adalah komunikasi merupakan seni penyampaiaan informasi (pesan, ide, sikap,
atau gagasan) dari komunikator atau penyampaian berita, untuk mengubah serta
membentuk perilaku komunikasi atau penerima berita (pola, sikap, pandangan, dan
pemahamannya) dan pemahaman
yang dikehendaki bersama.
2.2 UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Komunikasi telah didefinisikan
sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga untuk terjadinya proses
komunikasi minimal terdiri dari tiga unsur yaitu :
1)
Penerima Pesan/Komunikator (Sender)
Pemberi
pesan adalah orang/individu yang bertugas mengirimkan pesan/mengeluarkan
stimulus dalam bentuk informasi-informasi yang harus disampaikan kepada pihak
atau orang lain, dengan harapan orang/pihak lain tersebut dapat memberikan
suatu respons/jawaban. Sumber (pengirim berita atau komunikator) adalah tempat
asalnya pesan.
2)
Penerima Pesan (Receiver)
Penerima
pesan adalah seseorang yang menerima pesan/stimulus serta memberikan respons.
Bisa dalam bentuk pesan yang diterima maupun pesan yang sudah
diinterpretasikan. Dalam hal ini respons yang diberikan tersebut dapat bersifat
pasif dengan memahami/mengerti sesuatu yang dimaksud oleh pemberi pesan.
3)
Pesan (Message)
Pesan
merupakan informasi yang diterima/stimulus yang dikeluarkan oleh pemberi pesan
(sender) kepada penerima pesan (receiver).
Unsur
dari proses komunikasi meliputi unsur sosial, politik, bisnis dan terapeutik
a. Sosial
Yaitu
komunikasi yang mengandung unsur hubungan antarmanusia (HAM) dan lingkungannya.
b. Politik
Yaitu
unsure komunikasi yang berkaitan dengan politik dan bisanya digunakan dalam
kehidupan bernegara.
c. Bisnis
Yaitu
komunikasi yang didasarkan ada perhitungan untung dan rugi.
d. Terapeutik
Yaitu
unsur yang digunakan dalam bidang kesehatan dengan tujuan untuk membantu
pemecahan masalah, penyembuhan, dan pemberdayaan klien.
2.3 KOMPONEN-KOMPONEN KOMUNIKASI
Komunikasi antar
manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada
orang lain tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau
didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek . Komponen-komponen atau elemen komunikasi tersebut sebagai
berikut :
1. Pemberi Pesan/Komunikator (Sender)
Komunikator adalah orang yang mau berkomunikasi dengan
orang lain, disebut juga pembawa berita/pengirim berita/sumber berita.
Komunikator bisa
individu, keluarga ataupun kelompok yang mengambil inisiatif penyelenggaraan
komunikasi dengan individu atau kelompok lain.
Dalam proses komunikasi, pengirim berita menggunakan
gagasan yang diwujudkan dalam lambing yang berbentuk kata kata yang kemudian
disampaikan dengan menggunakan media yang berbentuk ucapan, gerak tangan,
telepon. Penyampaian langsung dengan cara tatap muka dan saluran telepon
walaupun kedua penyampaian pesan tersebut dilaksanakan secara langsung, namun
ada perbedaan mendasar yang dapat mempengaruhi makna komunikasi. Perbedaannya
adalah ketika komunikator berbicara dengan komunikasi, indera yang aktif adalah
pendengaran. Para pembicara hanya mampu mendengarkan suara tanpa melihat
ekspresi wajah atau sikap dua belah pihak.
Pembicaraan yang berlangsung dengan menggunakan komunikasi
kebahasaan dengan lisan, sedangkan proses komunikasi langsung dengan cara tatap
muka selain menggunakan komunikasi kebahasaan dengan jalinan lisan, juga dapat
dipahami komunikasi pengiring yang sifatnya nonverbal, misalnya bahasa kial,
bahasa sikap, yang semuanya akan memperjelas isi pesan.
2. Penerima Pesan (Receiver)
Penerima
pesan adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber, dapat
terdiri atas satu orang atau lebih, bentuk kelompok, organisasi atau negara.
Selain itu, penerima juga biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti
khalayak, sasaran, atau komunikan. Dalam proses komunikasi telah dipahamai
bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak pernah ada
penerima jika tidak ada sumbernya.
Penerima
adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena penerima menjadi sasaran
dari komunikasi. Jika pesan tidak diterima oleh penerima, maka akan menimbulkan
berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber,
pesan atau saluran.
Mengenal
khalayak adalah merupakan prinsip dasar dalam berkomunikasi. Oleh karena itu
mengetahui dan memahami karakteristik penerima (khalayak) berarti suatu peluang
untuk mencapai keberhasilan komunikasi.
3. Pesan (Message)
Komponen kedua yang tidak
kalah penting adalah pesan. Pesan atau amanat adalah berita yang disampaikan
oleh komunikator melalui keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang
hangat dan akurat. Kedua sarana, yaitu komunikator dan pesan, lazim digunakan
bersama dalam kominkasi. Artinya, konikasi akan berlansung jika ada komunikator
dan pesan. Sedangkan unsur lain seperti saluran komunikasi, metode komunikasi,
lingkungan, dan umpan baik yang merupakan fantor pendukung. Pesan adalah berita
yang disampaikan oleh komunikator melalui lambang atau gerakan.
Pesan yang dimaksudkan
dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada
penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatp muka atau melalui
komunikasi. Isinya dapat berupa ilmu pengetahuan, informasi dan informasi.
4. Saluran (Media)
Media
merupakan alat atau sarana yang digunakan oleh pemberi pesan (sender) dalam
menyampaikan pesan atau informasi kepada si penerima pesan (receiver). Media
yang dimaksud disini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari
sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media.
Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam
komunikasi antarpribadi, panca indra dianggap sebagai media komunikasi.
Media yang
digunakan dalam penyampaian pesan sangat
bervariasi, mulai dari yang bersifat tradisional yaitu melalui mulut (diucapkan
secara lisan), bunyi-bunyian (kentongan), secara tertulis (cetakan), sampai
dengan penggunaan teknologi tinggi yaitu telivisi dan internet.
Dalam
komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan
penerima yang sifatnya terbuka, dimana setiap orang dapat melihat, membaca, dan
mendengarnya. Media dalam komunikasi massa dapat dibedakan atas dua macam,
yakni media cetak dan elektronik. Media cetak seperti halnya surat kabar,
majalah, buku, leaflet, brosur, stiker, bulletin, poster, spanduk dan
sebagainya. Media elektronik antara lain : radio, film, video recording, audio cassette,
dan sejenisnya.
5. Umpan Balik (Feed Back)
Umpan balik (feed back) adalah reaksi dari sasaran terhadap
pesan yang disampaikan dan dimanfaatkan oleh sumber untuk memperbaiki ataupun
menyempurnakan komunikasi yang dilakukan. Penerima pesan memberikan
informasi/pesan kembali kepada pengirim pesan dalam bentuk komunikasi yang
efektif. Dengan adanya reaksi ini, sumber akan menegetahui apakah komunikasi
berjalan dengan baik atau tidak. Jika hasilnya baik, maka akan disebut positif
dan jika hasilnya buruk, maka disebut negative.
Komunikasi dinyatakan berhasil apabila komunikasi mampu memberikan umpan
balik yang berbentuk tanggapan atau respons. Umpan balik adalah harus umpan
balik dalam rangka proses berlangsungnya komunikasi. Umpan balik merupakan
hasil atau akibat yang berbalik-guna bagi rangsangan atau dorongan untuk
bertindak lebih lanjut atau merupakan tanggapan langsung dari pengamatan
sebagai hasil kelakuan individu terhadap individu alain. Jenis umpan balik
berdasarkan sikap komunikan terdiri atas empat macam jenis umpan balik, antara
lain zero umpan balik, umpan balik positif, umpan balik netral, dan umpan balik
negatif.
Zero
umpan balik berarti tidak
ada kejelasan umpan balik dari komunikan, komunikasi bersifat dingin yang
disebabkan pesan kurang jelas, lambang bahasa yang digunakan tidak dipahami,
dan waktu ataupun tempat tidak tepat sehingga komunikasi tidak bermakna.
Umpan balik
positif adalah umpan balik dari kominikan dapat dimengerti oleh komunikator.
Komunikan berpartisipasi memenuhi ajakan komunikator. Terjadi persetujuan
antara komunikator dengan komunikan.
Umpan balik
netral adalah tanggapan yang disampaikan oleh komunikan tidak mempunyai relevansi
dengan pesan yang disampaikan.
Umpan balik
negatif adalah
umpan balik
yang disampaikan oleh komunikan tidak mendukung komunikator. Komunikasi
bersifat tidak ada persetujuan dan dapat bersifat kritik. Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa umpan balik merupakan kebalikan dari proses
stimulus-respons.
6. Akibat (Impact)
Akibat
(Impact) adalah hasil dari suatu komunikasi, yakni terjadinya perubahan pada
diri sasaran. Perubahan dapat ditemukan pada pengetahuan, sikap, ataupun
perilaku. Terjadinya perubahan perilaku adalah tujuan akhir dari kegiatan
komunikasi.
7. Lingkungan
Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor
tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat
digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya,
lingkungan psikologis, dan dimensi waktu.
Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu
proses komunikasi hanya bisa terjadi kalau tidak terdapat rintangan fisik,
misalnya geografis. seringkali sulit dilakukan karenafaktor jarak yang terlalu
jauh, dimana tidak tesedia fasilitas komunikasi sperti telepon, kanto pos atau
jalan raya.
Lingkungan sosial menunjukkan faktor sosial
budaya, ekonomi dan politik yang bisa menjadi kendala terjadinya komunikasi,
misalnya kesamaan bahasa, kepercayaan, adat istiadat, dan status sosial.
Dimensi psikologis adalah pertimbangan
kejiwaan yang digunakan dalam berkomunikasi. Misalnya menghindari kritik yang
menyinggung perasaan oang lain, menyajikan materi yang sesuai dengan usia
khalayak. Dimensi psikologis ini biasa disebut dimensi internal (Vora, 1979 dalam Cangara, 2005: 27).
Sedangkan dimensi waktu menunjukkan situasi
yag tepat untuk melakukan kegiatan komunikasi. Banyak proses komunikasi
tertunda karena pertimbangan waktu, misalnya musim. Namun perlu diketahui
karena dimensi waktu maka informasi memiliki nilai.
Jadi, setiap unsur memiliki peranan yang
sangat penting dalam membangun proses komunikasi. Bahkan ketujuh unsur ini
saling bergantung satu sama lainya. Artinya, tanpa keikuutsertaan satu unsur
akan memberi pengaruh pada jalannya komunikasi.
2.4 PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan
pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna
antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk
menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada
umumnya). Proses komunikasi termasuk juga suatu proses penyampaian informasi
dari satu pihak ke pihak lain dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi
dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain. Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang
berarti sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama. Secara sederhana komunikasi
dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang
menerima pesan.
Proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi
yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi
dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan
untuk mewujudkan motif komunikasi. Melalui komunikasi sikap dan perasaan
seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
Berdasarkan paradigma Laswell,
Effendy (1994:11-19) membedakan proses
komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:
a.
Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses
penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses
komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal.
Komunikasi berlangsung apabila terjadi
kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Prosesnya sebagai
berikut, pertama komunikator menyandi (encode)
pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan
pikiran atau perasaannya ke dalam lambing (bahasa) yang diperkirakan akan
dimengerti oleh komunikan. Kemudian, komunikan menerjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini
berarti komunikan menafsirkan lambang yang mengandung perasaan dan pikiran
komunikator.
Menurut Wilbur Schramm (dalam Effendy,1994) menyatakan bahw komunikasi akan berhasil
apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan
(frame of reference), yakni perpaduan pengalaman dan pengertian yang diperoleh
komunikan. Kemudian Schramm juga menambahkan, bahwa komunikasi akan berjalan
lancara apabila bidang pengalaman komunikator sama dengan dengan bidang
pengalaman komunikan. Sebagai contoh: si A seorang mahasiswa ingin
berbincang-bincang mengenai perkembangan valuta asing dalam kaitannya dengan
pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan sangat mudah dan lancara apabila
pembicaraan mengenai hal tersebut dilakukan dengan si B yang juga sama-sama
mahsiswa. Seandainya si A membicarakan hal tersebut dengan si C yang seorang
pemuda desa tamatan SD tentunya proses komunikasi tidak akan berjalan lancar.
b.
Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah
prosese penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan
alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media
pertama. Seorang komunikator menggunakan media ke dalam dua komunikasi karena komunikan
sebagai sarana berada di tempat yang relative jauh atau jumlahnya banyak.
Surat, telepon, fax, radiao, majalah, dan lain-lain merupakan media yang sering
digunakan dalan komunikasi.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Dari makalah
yang kami buat, dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan hal yang penting
dan sangat dibutuhkan bagi seorang bidan. Bahkan para ahlipun menyebutkan bahwa
komunikasi itu merupakan proses pertukaran informasi antara satu orang dengan
orang lainnya. Didalamnya pun ada unsur, komponen dan proses dalam
berkomunikasi. Tidak semua orang dapat berkomunikasi dengan cara yang baik.
Namun kita sebagai calon bidan harus mampu berkomunikasi dengan semua orang.
Baik itu antara individu dengan individu, dengan orang yang lebih tua ataupun
dengan masyarakat luas.
3.2
SARAN
Dari makalah
yang telah kami buat, diharapkan semua mahasiswa mampu menyerap informasi dan
isi makalah ini. Baik itu sebagai
referensi maupun sebagai bahan acuan untuk mengerjakan tugas selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Juliane, M. Taufik. 2010. Komunikasi Terapeutik Dan Konseling Dalam
Praktik Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika
Romauli, Suryanti. 2013. Komunikasi Kebidanan. Jakarta : Trans
Info Media
Yulifah, Rita. 2009. Komunikasi Dan Konseling Dalam Kebidanan.
Jakarta : Salemba Medika
https://amirlahjeni.wordpress.com/2012/03/30/unsur-unsur-komunikasi/
(diakses tanggal 01 April 2015 : pukul
13.00)
http://eratrianablogs.blogspot.com/2011/04/komunikasi-dan-konseling-dalam-praktek.html
(diakses tanggal 01 April 2015 : pukul
13.23)
https://sofiaribowo.wordpress.com/2013/06/22/pengertian-jenis-dan-proses-komunikasi/
(diakses tanggal 01 April 2015 : pukul
13.27)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar