Jumat, 17 April 2015

KONSEP KOMUNIKASI



MAKALAH ILMU KEBIDANAN DASAR IV
KONSEP KOMUNIKASI
Disusun untuk Memenuhi Tugas IKD IV (KOMSLING)
Dosen pembimbing
                                                                  Yeni Andriani, S.ST
                                                          Kurnia Retno W., S.ST., M.Kes.



Description: Description: logo rustida.jpeg
 







Disusun Oleh :
 Kelompok 1

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI
2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Syukur Alhamdulillah kami dapat mengerjakan tugas makalah dari materi Ilmu Kebidanan Dasar IV (KOMSLING)  tentang Konsep Komunikasi.
Dalam mengerjakan makalah ini, kami banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari Dosen kami. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada : Ibu Yeni Andriani, S.ST dan Kurnia Retno W., S.ST., M.Kes selaku dosen mata kuliah Ilmu Kebidanan Dasar IV (KOMSLING) tenteng Konsep Komunikasi dan kepada teman-teman yang terlibat dalam pengerjaan makalah ini hingga selesai
            Kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan didalamnya. Karena kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah kami selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami umumnya dan khususnya kepada pembaca.

                                                                                         Krikilan,   April 2015


                                                                                                  Penyusun


DAFTAR ISI
                                                                                                                                   
KATA PENGANTAR....................................................................................     i
DAFTAR ISI....................................................................................................      ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang................................................................................      1
1.2  Rumusan Masalah...........................................................................      1
1.3  Tujuan Penulisan.............................................................................      2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Komunikasi.......................................................................      3
2.2 Unsur-Unsur Komunikasi...............................................................      4
2.3 Komponen-Komponen Komunikasi...............................................      5
2.4 Proses Komunikasi..........................................................................      10
BAB III.PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................................      13
3.2 Saran...............................................................................................      13
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi dibuat untuk menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak dan menggambarkan kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi, dipenuhi melalui kegiatan komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan untuk berkomunikasi secara publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas komunikasi massa.
Dalam perilaku manusia komunikasi merupakan proses khusus dan bermakna karena dapat menyatukan pemahaman anatar personal. Pada proses kebidanan komunikasi menjadi sangat penting karena merupakan metode utama dalam memberikan asuhan kebidanan.
Dalam memberikan asuhan kebidanan seorang bidan harus berkomunikasi dengan pasiennya agar pasien mengerti apa asuhan yang akan diberikan bidan kepada pasien tersebut. Tidak hanya dalam konteks kebidanan saja komunikasi itu penting tetapi dalam konteks lain juga komunikasi sangat diperlukan untuk menyampaikan berita atau pesan yang akan disampaikan.

1.2  RUMUSAN MASALAH
a.       Apa yang dimaksud komunikasi?
b.       Apa saja unsur-unsur dalam komunikasi?
c.       Apa saja komponen-komponen dalam komunikasi?
d.      Bagaimana proses komunikasi dalam konsep komunikasi?



1.3  TUJUAN PENULISAN
1.3.1     Umum
Mahasiswa Mampu Mengetahui Konsep Komunikasi
1.3.2     Khusus
a.       Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan pengertian komunikasi
b.      Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan unsur-unsur komunikasi
c.       Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan komponen dalam komunikasi
d.      Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan proses komunikasi


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI KOMUNIKASI
Istilah komunikasi berasal dari perkataan communicare yang artinya berpartisipasi atau memberitahu. Selain itu dapat berasal dari kata communis yang artinya milik bersama atau berlaku dimana-mana. Pada saat ini pengertian komunikasi banyak macamnya, diantaranya sebagai berikut. (Taufik, 2007)
1.      Komunikasi adalah suatu pertukaran pikiran atau keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti serta saling percaya demi terwujudnya hubungan yang baik antara seseorang dengan orang lainnya.
2.      Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi atau proses pemberian arti sesuatu antara dua orang atau lebih dan lingkunagnnya, dapat melalui symbol, tanda, atau perilaku yang umum, biasanya terjadi dua arah.
3.      Komunikasi adalah pertukaran fakta, gagasan, opini, atau emosi antara dua orang atau lebih.
4.      Komunikasi adalah suatu hubungan yang dilakukan melalui surat, kata-kata, symbol, atau pesan yang bertujuan agar setiap manusia yang terlibat dalam proses dapat saling tukar-menukar arti dan pengertian terhadap sesuatu.
Beberapa ahli menyampaikan pengertian atau definisi komunikasi :
a.       Taylor (1993) mengemukakan komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti, berarti dalam komunikasi terjadi penambahan pengertian antara pemberi informasi dengan penerima informasi sehingga mendapatkan pengetahuan.
b.      Burgess (1988) mengemukakan komunikasi adalah penyampaian informasi, makna, dan pemahaman dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Hal ini berarti penerusan informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan dalam komunikasi.
c.       Yuwono (1985) mengemukakan komunikasi adalah kegiatan mengajukan pengertian yang diinginkan dari pengirim informasi kepada penerima informasi dan menimbulkan tingkah laku yang diinginkan penerima informasi.
Dari ketiga pengertian diatas intinya adalah komunikasi merupakan seni penyampaiaan informasi (pesan, ide, sikap, atau gagasan) dari komunikator atau penyampaian berita, untuk mengubah serta membentuk perilaku komunikasi atau penerima berita (pola, sikap, pandangan, dan pemahamannya) dan pemahaman yang dikehendaki bersama.

2.2 UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari tiga unsur yaitu :
1)          Penerima Pesan/Komunikator (Sender)
Pemberi pesan adalah orang/individu yang bertugas mengirimkan pesan/mengeluarkan stimulus dalam bentuk informasi-informasi yang harus disampaikan kepada pihak atau orang lain, dengan harapan orang/pihak lain tersebut dapat memberikan suatu respons/jawaban. Sumber (pengirim berita atau komunikator) adalah tempat asalnya pesan.
2)          Penerima Pesan (Receiver)
Penerima pesan adalah seseorang yang menerima pesan/stimulus serta memberikan respons. Bisa dalam bentuk pesan yang diterima maupun pesan yang sudah diinterpretasikan. Dalam hal ini respons yang diberikan tersebut dapat bersifat pasif dengan memahami/mengerti sesuatu yang dimaksud oleh pemberi pesan.
3)          Pesan (Message)
Pesan merupakan informasi yang diterima/stimulus yang dikeluarkan oleh pemberi pesan (sender) kepada penerima pesan (receiver).



Unsur dari proses komunikasi meliputi unsur sosial, politik, bisnis dan terapeutik
a.       Sosial
Yaitu komunikasi yang mengandung unsur hubungan antarmanusia (HAM) dan lingkungannya.
b.      Politik
Yaitu unsure komunikasi yang berkaitan dengan politik dan bisanya digunakan dalam kehidupan bernegara.
c.       Bisnis
Yaitu komunikasi yang didasarkan ada perhitungan untung dan rugi.
d.      Terapeutik
Yaitu unsur yang digunakan dalam bidang kesehatan dengan tujuan untuk membantu pemecahan masalah, penyembuhan, dan pemberdayaan klien.

2.3 KOMPONEN-KOMPONEN KOMUNIKASI
Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek . Komponen-komponen  atau elemen komunikasi tersebut sebagai berikut :
1.      Pemberi Pesan/Komunikator (Sender)
Komunikator adalah orang yang mau berkomunikasi dengan orang lain, disebut juga pembawa berita/pengirim berita/sumber berita. Komunikator bisa individu, keluarga ataupun kelompok yang mengambil inisiatif penyelenggaraan komunikasi dengan individu atau kelompok lain.
Dalam proses komunikasi, pengirim berita menggunakan gagasan yang diwujudkan dalam lambing yang berbentuk kata kata yang kemudian disampaikan dengan menggunakan media yang berbentuk ucapan, gerak tangan, telepon. Penyampaian langsung dengan cara tatap muka dan saluran telepon walaupun kedua penyampaian pesan tersebut dilaksanakan secara langsung, namun ada perbedaan mendasar yang dapat mempengaruhi makna komunikasi. Perbedaannya adalah ketika komunikator berbicara dengan komunikasi, indera yang aktif adalah pendengaran. Para pembicara hanya mampu mendengarkan suara tanpa melihat ekspresi wajah atau sikap dua belah pihak.
Pembicaraan yang berlangsung dengan menggunakan komunikasi kebahasaan dengan lisan, sedangkan proses komunikasi langsung dengan cara tatap muka selain menggunakan komunikasi kebahasaan dengan jalinan lisan, juga dapat dipahami komunikasi pengiring yang sifatnya nonverbal, misalnya bahasa kial, bahasa sikap, yang semuanya akan memperjelas isi pesan.
2.      Penerima Pesan (Receiver)
Penerima pesan adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber, dapat terdiri atas satu orang atau lebih, bentuk kelompok, organisasi atau negara. Selain itu, penerima juga biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, atau komunikan. Dalam proses komunikasi telah dipahamai bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak pernah ada penerima jika tidak ada sumbernya.
Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena penerima menjadi sasaran dari komunikasi. Jika pesan tidak diterima oleh penerima, maka akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan atau saluran.
Mengenal khalayak adalah merupakan prinsip dasar dalam berkomunikasi. Oleh karena itu mengetahui dan memahami karakteristik penerima (khalayak) berarti suatu peluang untuk mencapai keberhasilan komunikasi.

3.      Pesan (Message)
Komponen kedua  yang tidak kalah penting adalah pesan. Pesan atau amanat adalah berita yang disampaikan oleh komunikator melalui keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat dan akurat. Kedua sarana, yaitu komunikator dan pesan, lazim digunakan bersama dalam kominkasi. Artinya, konikasi akan berlansung jika ada komunikator dan pesan. Sedangkan unsur lain seperti saluran komunikasi, metode komunikasi, lingkungan, dan umpan baik yang merupakan fantor pendukung. Pesan adalah berita yang disampaikan oleh komunikator melalui lambang atau gerakan.
Pesan yang dimaksudkan dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatp muka atau melalui komunikasi. Isinya dapat berupa ilmu pengetahuan, informasi dan informasi.
4.      Saluran (Media)
Media merupakan alat atau sarana yang digunakan oleh pemberi pesan (sender) dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada si penerima pesan (receiver). Media yang dimaksud disini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi, panca indra dianggap sebagai media komunikasi.
Media yang digunakan dalam penyampaian pesan  sangat bervariasi, mulai dari yang bersifat tradisional yaitu melalui mulut (diucapkan secara lisan), bunyi-bunyian (kentongan), secara tertulis (cetakan), sampai dengan penggunaan teknologi tinggi yaitu telivisi dan internet.
Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, dimana setiap orang dapat melihat, membaca, dan mendengarnya. Media dalam komunikasi massa dapat dibedakan atas dua macam, yakni media cetak dan elektronik. Media cetak seperti halnya surat kabar, majalah, buku, leaflet, brosur, stiker, bulletin, poster, spanduk dan sebagainya. Media elektronik antara lain : radio, film, video recording, audio cassette, dan sejenisnya.
5.      Umpan Balik (Feed Back)
Umpan balik (feed back) adalah reaksi dari sasaran terhadap pesan yang disampaikan dan dimanfaatkan oleh sumber untuk memperbaiki ataupun menyempurnakan komunikasi yang dilakukan. Penerima pesan memberikan informasi/pesan kembali kepada pengirim pesan dalam bentuk komunikasi yang efektif. Dengan adanya reaksi ini, sumber akan menegetahui apakah komunikasi berjalan dengan baik atau tidak. Jika hasilnya baik, maka akan disebut positif dan jika hasilnya buruk, maka disebut negative.
Komunikasi dinyatakan berhasil apabila komunikasi mampu memberikan umpan balik yang berbentuk tanggapan atau respons. Umpan balik adalah harus umpan balik dalam rangka proses berlangsungnya komunikasi. Umpan balik merupakan hasil atau akibat yang berbalik-guna bagi rangsangan atau dorongan untuk bertindak lebih lanjut atau merupakan tanggapan langsung dari pengamatan sebagai hasil kelakuan individu terhadap individu alain. Jenis umpan balik berdasarkan sikap komunikan terdiri atas empat macam jenis umpan balik, antara lain zero umpan balik, umpan balik positif, umpan balik netral, dan umpan balik negatif.
Zero umpan balik berarti tidak ada kejelasan umpan balik dari komunikan, komunikasi bersifat dingin yang disebabkan pesan kurang jelas, lambang bahasa yang digunakan tidak dipahami, dan waktu ataupun tempat tidak tepat sehingga komunikasi tidak bermakna.
Umpan balik positif adalah umpan balik dari kominikan dapat dimengerti oleh komunikator. Komunikan berpartisipasi memenuhi ajakan komunikator. Terjadi persetujuan antara komunikator dengan komunikan.
Umpan balik netral adalah tanggapan yang disampaikan oleh komunikan tidak mempunyai relevansi dengan pesan yang disampaikan.
Umpan balik negatif adalah umpan balik yang disampaikan oleh komunikan tidak mendukung komunikator. Komunikasi bersifat tidak ada persetujuan dan dapat bersifat kritik. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa umpan balik merupakan kebalikan dari proses stimulus-respons.

6.      Akibat (Impact)
Akibat (Impact) adalah hasil dari suatu komunikasi, yakni terjadinya perubahan pada diri sasaran. Perubahan dapat ditemukan pada pengetahuan, sikap, ataupun perilaku. Terjadinya perubahan perilaku adalah tujuan akhir dari kegiatan komunikasi.
7.      Lingkungan
Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu.
Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadi kalau tidak terdapat rintangan fisik, misalnya geografis. seringkali sulit dilakukan karenafaktor jarak yang terlalu jauh, dimana tidak tesedia fasilitas komunikasi sperti telepon, kanto pos atau jalan raya.
Lingkungan sosial menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi dan politik yang bisa menjadi kendala terjadinya komunikasi, misalnya kesamaan bahasa, kepercayaan, adat istiadat, dan status sosial.
Dimensi psikologis adalah pertimbangan kejiwaan yang digunakan dalam berkomunikasi. Misalnya menghindari kritik yang menyinggung perasaan oang lain, menyajikan materi yang sesuai dengan usia khalayak. Dimensi psikologis ini biasa disebut dimensi internal (Vora, 1979 dalam Cangara, 2005: 27).
Sedangkan dimensi waktu menunjukkan situasi yag tepat untuk melakukan kegiatan komunikasi. Banyak proses komunikasi tertunda karena pertimbangan waktu, misalnya musim. Namun perlu diketahui karena dimensi waktu maka informasi memiliki nilai.
Jadi, setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun proses komunikasi. Bahkan ketujuh unsur ini saling bergantung satu sama lainya. Artinya, tanpa keikuutsertaan satu unsur akan memberi pengaruh pada jalannya komunikasi.

2.4 PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi termasuk juga suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan.
Proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Melalui komunikasi sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.




Berdasarkan paradigma Laswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses
komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:
a.       Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal.
Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran atau perasaannya ke dalam lambing (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian, komunikan menerjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti komunikan menafsirkan lambang yang mengandung perasaan dan pikiran komunikator.
Menurut Wilbur Schramm (dalam Effendy,1994) menyatakan bahw komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference), yakni perpaduan pengalaman dan pengertian yang diperoleh komunikan. Kemudian Schramm juga menambahkan, bahwa komunikasi akan berjalan lancara apabila bidang pengalaman komunikator sama dengan dengan bidang pengalaman komunikan. Sebagai contoh: si A seorang mahasiswa ingin berbincang-bincang mengenai perkembangan valuta asing dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan sangat mudah dan lancara apabila pembicaraan mengenai hal tersebut dilakukan dengan si B yang juga sama-sama mahsiswa. Seandainya si A membicarakan hal tersebut dengan si C yang seorang pemuda desa tamatan SD tentunya proses komunikasi tidak akan berjalan lancar.
b.       Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah prosese penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media ke dalam dua komunikasi karena komunikan sebagai sarana berada di tempat yang relative jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, fax, radiao, majalah, dan lain-lain merupakan media yang sering digunakan dalan komunikasi.







BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari makalah yang kami buat, dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan hal yang penting dan sangat dibutuhkan bagi seorang bidan. Bahkan para ahlipun menyebutkan bahwa komunikasi itu merupakan proses pertukaran informasi antara satu orang dengan orang lainnya. Didalamnya pun ada unsur, komponen dan proses dalam berkomunikasi. Tidak semua orang dapat berkomunikasi dengan cara yang baik. Namun kita sebagai calon bidan harus mampu berkomunikasi dengan semua orang. Baik itu antara individu dengan individu, dengan orang yang lebih tua ataupun dengan masyarakat luas.

3.2 SARAN
Dari makalah yang telah kami buat, diharapkan semua mahasiswa mampu menyerap informasi dan isi makalah ini.  Baik itu sebagai referensi maupun sebagai bahan acuan untuk mengerjakan tugas selanjutnya.





DAFTAR PUSTAKA

Juliane, M. Taufik. 2010. Komunikasi Terapeutik Dan Konseling Dalam Praktik     Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Romauli, Suryanti. 2013. Komunikasi Kebidanan. Jakarta : Trans Info Media
Yulifah, Rita. 2009. Komunikasi Dan Konseling Dalam Kebidanan. Jakarta :         Salemba Medika
https://amirlahjeni.wordpress.com/2012/03/30/unsur-unsur-komunikasi/ (diakses tanggal 01 April 2015 : pukul 13.00)



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar