MAKALAH
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah AKK 1
Dosen
Pembimbing : Rizky Dwiyanti Y.S.Psi, S.ST

Disusun Oleh :
Kelompok
1
AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
KRIKILAN-GLENMORE
2015
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada kita semua. Syukur Alhamdulillah kami dapat mengerjakan tugas
makalahdari materi Asuhan
Kebidanan pada Kehamilan 1.
Dalam mengerjakan tugas
ini,kami banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari Dosen kami. Oleh karena
itu kami sampaikan trimakasih kepada : Ibu Rizky Dwiyanti Yunita S.Psi,S.ST
selaku Dosen mata kuliah AKK 1 dan teman
teman yang telah membantu pengerjaan makalah ini hingga selesai.
Kami mohon maaf apabila dalam
penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan didalamnya. Karena kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan makalah kami selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami umumnya dan khususnya kepada pembaca.
Krikilan,
16 April 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Tujuan..................................................................................................................... 1
1.2.1
Tujuan Umum................................................................................................... 1
1.2.2
Tujuan Khusus.................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Filosofi
asuhan kehamilan...................................................................................... 2
2.2
Lingkup asuhan kehamilan..................................................................................... 3
2.3 Prinsip pokok asuhan kehamilan............................................................................ 4
2.4 Sejarah asuhan Kehamilan..................................................................................... 5
2.5 Tujuan Asuhan Kehamilan..................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan............................................................................................................ 7
3.2
Saran...................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
|
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pemahaman tentang dasar asuhan kehamilan sangat diperlukan oleh bidan. sebagai dasar
pengetahuan bidan untuk mengikuti pembelajaran yang selanjutnya. Konsep dasar
asuhan kehamilan ini memberikan gambaran kepada mahaiswa tentang asuhan
menyeluruh yang akan di terapkan dalam praktik kebidanan.
Materi konsep dasar asuhan
kehamilan ini digunakan agar mahasiswa mengikuti dasar-dasar proses kehamilan
sampai asuhan yang perlu diberikan. Adapun isi dari bab konsep dasar kehamilan
ini sebagai berikut : filosofi asuhan kehamilan, lingkup asuhan kehamilan,
prinsip pokok asuhan kehamilan, sejarah asuhan kehamilan, tujuan asuhan
kehamilan.
1.2
Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Menjelaskan konsep dasar asuhan kehamilan dan perubahan anatomi
fisiologi pada kehamilan.
1.2.2
TujuanKhusus
1. Memahami filosofi asuhan
kehamilan.
2. Memahami
lingkup asuhan kehamilan.
3. Memahami prinsip pokok asuhan kehamilan.
4. Memahami sejarah asuhan kehamilan.
5. Memahami tujuan asuhan kehamilan.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Filosofi
Asuhan Kehamilan
Filosofi asuhan kebidanan merupakan keyakinan atau
pandangan hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka berpikir dalam memberi
asuhan kepada klien. Pada prinsipnya filosifi asuhan kehamilan merujuk pada
filosofi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.
Filosofi
meliputi:
1. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan.
Bidan yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses alamiah dan bukan
suatu penyakit, namun tetap perlu di waspadai karena kondisi yang semua normal dapat tiba-
tiba menjadi tidak normal.
2. Keyakinan tentang perempuan.
Bidan yakin bahwa perempuan merupakan pribadi yang unik, mempunyai hak mengontrol dirinya sendiri, memiliki kebutuhan, harapan dan keinginan yang patut di hormati. Perempuan merupakan pribadi yang unik karena setiap perempuan tidak sama, secara fisik, emosiona, spiritual, sosial, dan budaya.
3. Keyakinan mengenai fungsi profesi dan pengaruhnya.
Fungsi utama asuhan kebidanan adalah memastikan kesejahteraan perempuan bersalin dan bayinya. Bidan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi klien dan keluarganya. Proses fisiologi dan normal harus dihargai dan dipertahankan. Bila terjadi masalah, bidan menggunakan teknologi tepat guna dan melakukan rujukan bila perlu.
4. Keyakinan tentang pemberdayaan dan pembuataan keputusan.
Bidan yakin bahwa pilihan dan keputusan dalam asuhan patut di hormati. Keputusan yang dipilih merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan, keluarga, dan pemberi asuhan. Perempuan mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan tentang pemberi asuhan dan tempatnya melahirkan.
5. Keyakinan tentang asuhan.
Bidan yakin bahwa focus asuhan kebidanan adalah upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan yang menyeluruh, meliputi pemberian informasi yang relevan dan obyektif, konseling dan memfasilitasi klien yang menjadi tanggungjawabnya. Asuhan harus diberikan dengan keyakinan bahwa dengan dukungan dan perhatian, perempuan akan bersalin dengan aman dan selamat. Oleh karena itu asuhan kebidanan harus aman, memuaskan, menghormati dan memberdayakan perempuan dan keluarganya.
6. Keyakinan tentang kolaborasi.
Bidan yakin bahwa dalam memberikan asuhan tetap harus mempertahankan, mendukung dan menghargai proses fisiologis. Intervensi dan penggunaan teknologi dalam asuhan hanya berdasarkan indikiasi. Rujukan yang efektif dilakukan untuk menjamin kesejahteraan ibu dan bayinya. Bidan adalah praktisi yang mandiri dan berkerjasama mengembangkan kemitraan dengan anggota tim kesehatan yang lain.
7. Keyakinan tentang fungsi profesi dan manfaatnya.
Bidan yakin bahwa dalam mengembangkan kemandirian profesi, di perlukan. kemitraan dengan tim kesehatan lain dan pemberdayaan perempuan yang di beri asuhan. Asuhan, dukungan, bimbingan, dan kepedulian kepada klien untuk membantu mengatasi masalah kesehatan reproduksinya dilakukan secara berkesinambungan(Purwandari,2008)
1. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan.
Bidan yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses alamiah dan bukan
suatu penyakit, namun tetap perlu di waspadai karena kondisi yang semua normal dapat tiba-
tiba menjadi tidak normal.
2. Keyakinan tentang perempuan.
Bidan yakin bahwa perempuan merupakan pribadi yang unik, mempunyai hak mengontrol dirinya sendiri, memiliki kebutuhan, harapan dan keinginan yang patut di hormati. Perempuan merupakan pribadi yang unik karena setiap perempuan tidak sama, secara fisik, emosiona, spiritual, sosial, dan budaya.
3. Keyakinan mengenai fungsi profesi dan pengaruhnya.
Fungsi utama asuhan kebidanan adalah memastikan kesejahteraan perempuan bersalin dan bayinya. Bidan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi klien dan keluarganya. Proses fisiologi dan normal harus dihargai dan dipertahankan. Bila terjadi masalah, bidan menggunakan teknologi tepat guna dan melakukan rujukan bila perlu.
4. Keyakinan tentang pemberdayaan dan pembuataan keputusan.
Bidan yakin bahwa pilihan dan keputusan dalam asuhan patut di hormati. Keputusan yang dipilih merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan, keluarga, dan pemberi asuhan. Perempuan mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan tentang pemberi asuhan dan tempatnya melahirkan.
5. Keyakinan tentang asuhan.
Bidan yakin bahwa focus asuhan kebidanan adalah upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan yang menyeluruh, meliputi pemberian informasi yang relevan dan obyektif, konseling dan memfasilitasi klien yang menjadi tanggungjawabnya. Asuhan harus diberikan dengan keyakinan bahwa dengan dukungan dan perhatian, perempuan akan bersalin dengan aman dan selamat. Oleh karena itu asuhan kebidanan harus aman, memuaskan, menghormati dan memberdayakan perempuan dan keluarganya.
6. Keyakinan tentang kolaborasi.
Bidan yakin bahwa dalam memberikan asuhan tetap harus mempertahankan, mendukung dan menghargai proses fisiologis. Intervensi dan penggunaan teknologi dalam asuhan hanya berdasarkan indikiasi. Rujukan yang efektif dilakukan untuk menjamin kesejahteraan ibu dan bayinya. Bidan adalah praktisi yang mandiri dan berkerjasama mengembangkan kemitraan dengan anggota tim kesehatan yang lain.
7. Keyakinan tentang fungsi profesi dan manfaatnya.
Bidan yakin bahwa dalam mengembangkan kemandirian profesi, di perlukan. kemitraan dengan tim kesehatan lain dan pemberdayaan perempuan yang di beri asuhan. Asuhan, dukungan, bimbingan, dan kepedulian kepada klien untuk membantu mengatasi masalah kesehatan reproduksinya dilakukan secara berkesinambungan(Purwandari,2008)
2.2 Lingkup
Asuhan Kehamilan
Dalam memberikan asuhan kepada ibu
hamil, bidan harus memberikan melayani sacara kompehensif atau menyeluruh.
Adapun lingkup asuhan kebidanan pada ibu hamil, meliputi :
a.
Mengumpulkan data
riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisis tiap kunjungan
atau
pemeriksaan ibu hamil.
b. Melaksanakan
pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap.
c.
Melakukan pemeriksaa
abdomen termasuk tinggi fundus uteri (tfu) atau posisi atau
presentasi dan
penurunan janin.
d.
Melakuakan penilaian
pelvic, ukuran dan struktur panggul.
e.
Menilai keadaan janin
selama kehamilan termasuk denyut jantung janin dengan
feteskop/pinard dan
gerakan janin dengan palpasi.
f.
Menghitung usia
kehamilan dan hari perkiraan lahir ( hpl).
g.
Mengkaji status nutrisi
dan hubungan dengan pertumbuhan janin.
h.
mengkaji kenaikan berat badan ibu dan
hubungannya dengan komplikasi.
i.
memberikan penyuluhan tanda-tanda bahaya dan
bagaimana menghubungi bidan.
j.
Melakukan penatalaksanaan
kehamilan dengan anemia ringan hiperemesis grafidarum
tingkat 1, abortus
liminen, dan pre-eklamsia ringan.
k.
Menjalaskan dan
mendemonstrasikan cara mengurangi ketidak nyamanan kehamilan.
l.
memberikan imunisasi.
m.
Mengidentifikasi
penyimpangan kehamilan normal dan penanganannya termasuk rujukan
tempat pada :
kurang gizi, pertumbuhan janin tidak adekuat, peb, dan hipertensi,
pendarahan
pervagina, kehamilan ganda aterm, kematian janin, odema yang signifikasi,
sakit
kepele berat, gangguan pandangan, nyeri epigastrium karena hipertensi, kpsw,
persangkaan polihidramion, dm, kelainan congenital, hasil laboratorium up
normal,
kelainan letak janin, feksi ibu hamil seperti inveksi menular seksual,
vaginitis, infeksi
saluran kencing.
n.
Memberikan bimbingan
dan persiapan persalinan, kelahiran dan menjadi orang tua.
o.
Bimbingan dan
penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama hamil seperti nutrisi,
latihan,
keamanan, merokok.
p.
Penggunaan secara aman
jamu atau obat-obatan tradisional yang tersedia
2.3
Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan
Asuhan
kebidanan merupakan metode pemberian asuhan yang berbeda dengan model perawatan
medis. Pada dasarnya prinsip-prinsip kebidanan akan memberikan batasan yang
jelas tentang asuhan kebidanan.
Bidan – bidan di seluruh dunia
memberikan prinsip asuhan kebidanan sebagai berikut :
Memahami
bahwa kelahiran anak merupakan suatu proses alamiah dan
fisiologis.
1.
Menggunakan cara-cara yang sedehana, tidak melakukan intervensi tanpa
adanya
indikasi sebelum berpaling ke teknologi.
2.
Aman, berdasarkan fakta, dan memberi konstribusi pada keselamatan jiwa
ibu.
3.
Terpusat pada ibu, bukan terpusat pada pemberi asuhan kesehatan atau
lembaga (sayang
ibu ).
4.
Menjaga privasi dan kerahasiaan ibu.
5.
Membantu ibu agar merasa aman, nyaman, dan di dukung secara emosional.
6.
Memastikan bahwa kaum ibu mendapatkan informasi, penejelasan dan
konseling yang
cukup.
7.
Mendorong ibu dan keluarga agar menjadi peserta aktif dalam membuat
keputusan
setelah mendapat penjelasan mengenai asuhan yang akan mereka dapatkan.
8.
Menghormati praktik-praktik adat dan keyakinan agama mereka.
9.
Memantau kesejahteraan fisik, psikologi serta spiritual dan sosial ibu
atau keluarganya
selama masa kelahiran anak
10. Memfokuskan perhatian pada peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit
Penggunaan
obat-obatan atau prosedur pengobatan pada masa kehamilan, persalinan
atau post partum secara rutin dapat mengakibatkan terjadinya cedera bagi ibu dan bayinya .
melakukan asuhan selama kehamilan, persalinan setrta nifas juga pengobatan komplikasi
harus di dasarkan pada bukti-bukti ilmiah.
atau post partum secara rutin dapat mengakibatkan terjadinya cedera bagi ibu dan bayinya .
melakukan asuhan selama kehamilan, persalinan setrta nifas juga pengobatan komplikasi
harus di dasarkan pada bukti-bukti ilmiah.
Kaum ibu
memiliki kearifan dan mengetahui apa yang mereka perlukan untuk
melahirkan. Keyakinan seorang ibu serta kemampuannya dalam melahirkan dan menjaga
bayinya, serta keluarganya dapat di perkuat atau di perlemah oleh pemberi asuhan. Sikap
positif dari pemberi asuhan akan mendukung ibu dalam kehamilan,persalinan, dan nifas agar
dapat di lalui secara normal.
melahirkan. Keyakinan seorang ibu serta kemampuannya dalam melahirkan dan menjaga
bayinya, serta keluarganya dapat di perkuat atau di perlemah oleh pemberi asuhan. Sikap
positif dari pemberi asuhan akan mendukung ibu dalam kehamilan,persalinan, dan nifas agar
dapat di lalui secara normal.
Prinsip Pokok/Utama Asuhan Kebidanan :
a.
Kehamilan dan kelahiran adalah suatu
proses yang normal, alami dan sehat.
Sebagai bidan kita meyakini bahwa model asuhan kehamilan yang membantu
serta
melindungi proses kehamilan & kelahiran normal adalah yang paling
sesuai bagi sebagian
besar wanita. Tidak perlu melakukan intervensi yang tidak
didukung oleh bukti ilmiah
(evidence-based practice).
b.
Pemberdayaan.
Ibu adalah pelaku utama dalam asuhan kehamilan. Oleh karena itu, bidan
harus
memberdayakan ibu (dan keluarga) dengan meningkatkan pengetahuan &
pengalaman
mereka melalui pendidikan kesehatan agar dapat merawat dan menolong
diri sendiri pada
kondisi tertentu. Hindarkan sikap negatif dan banyak
mengkritik.
c.
Otonomi.
Pengambil
keputusan adalah ibu & keluarga. Untuk dapat mengambil suatu keputusan
mereka memerlukan informasi. Bidan harus memberikan informasi yang akurat
tentang
resiko dan manfaat dari semua prosedur, obat-obatan, maupun
test/pemeriksaan sebelum
mereka memutuskan untuk menyetujuinya. Bidan juga
harus membantu ibu dalam
membuat suatu keputusan tentang apa yang terbaik bagi
ibu & bayinya berdasarkan sistem
nilai dan kepercayaan ibu/keluarga.
d.
Tidak membahayakan.
Intervensi
harus dilaksanakan atas dasar indikasi yang spesifik, bukan sebagai rutinitas
sebab test-test rutin, obat, atau prosedur lain pada kehamilan dapat
membahayakan ibu
maupun janin. Bidan yang terampil harus tahu kapan ia harus
melakukan sesuatu dan
intervensi yang dilakukannya haruslah aman berdasarkan
bukti ilmiah.
e.
Tanggung jawab.
Asuhan kehamilan yang diberikan bidan harus selalu didasari ilmu, analisa,
dan
pertimbangan yang matang. Akibat yang timbul dari tindakan yang dilakukan
menjadi
tanggungan bidan. Pelayanan yang diberikan harus berdasarkan kebutuhan
ibu & janin,
bukan atas kebutuhan bidan. Asuhan yang berkualitas, berfokus
pada klien, dan sayang ibu
serta berdasarkan bukti ilmiah terkini (praktek
terbaik) menjadi tanggung jawab semua
profesional bidan.
2.4 Sejarah Asuhan Kehamilan
Secara asuhan kehamilan paada zama
hindia belanda, angka kematian ibu dan anak sangat tinggi. Tenaga penolong
persalinan adalah dukun. Pada tahun 1807, dimasa pemerintahan Gubernur Jendral
Hendrik William Deandels, pada dukun dilatih untuk melakukan pertolongan
persalinan tetapi keadaan ini tidak berlangsung lama karena tidak tersedianya
pelatih kebidanan.
Pelayanan kesehatan termasuk pelayanan
kebidanan pada saat itu hanya di peruntukkan bagi orang-orang belanda yang ada
di Indonesia. Kemudian pada tahun 1849 dibuka pendidikan dokter di jawa
Batavia, tepatnya di rumah sakit militer belanda yang sekarang di kenang dengan
RSPAD Gatot Subroto. Seiring dengan dibukannya pendidikan dokter tersebut, pada
tahun 1851 di buka pendidikan bidan bagi wanita pribumi di Batavia oleh Dr. W.
Bosh lulusan ini kemudian bekerja di rumah sakit dan juga masyarakat. Mulai
saat itu pelayanan kesehatan ibu dan
anak dilakukan oleh dukun dan bidan.
Pada tahun 1952 mulai diadakan pelatihan
bidan formal agar dapat meningkatkan kualitas pertolongan persalinan. Pelatihan
untuk para dukun masih berlangsung sampai sekarang. Pelatihan ini diberikan
oleh bidan. Perubahan pengetahuan dan keterampilan tentang pelayanan kesehatan
ibu dan anak secara menyeluruh di masyarakat di lakukan melalui kursus tambahan
yang di kenal dengan istilah kursus tambahan bidan (KTB) pada tahun 1953 di
djogyakarta, pada akhirnya dilakukan pula dikota lainnya. Seriring dengan
pelatihan tersebut didirikan pula balai
kesehatan ibu dan anak (BKIA) dengan bidan sebagai penanggung jawab kepada
masyarakat. Pelayanan yang diberikan mencangkup pelayanan antenatal,
intranatal, postnatal, pemeriksaan bayi dan anak temasuk imunisasi serta
penyuluhan gizi.sedangkan diluar BKAI bidan melakukan pertolongan persalinan di
rumah keluarga dan melakukan kunjungan rumah sebagai upaya tindak lanjut pasca
persalinan.
Bermula dari BKIA, kemudian terbentuklah
suatu pelayanan terintegrasi bagi masyarakat yang dinamakan pusat kesehatan
masyarakat (Puskesmas) pada tahun 1957. Puskesmas member pelayanan di dalam
gedung dan di luar gedung dan berorientasi pada wilayah kerja. Bidan yang
bertugas di puskesmas berfungsi memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan
anak, termasuk pelayanan KB dan posyandu. Pelayanan posyandu ini mencangkup
lima kegiatan yaitu pemeriksaan kehamilan, KB,Imunisasi, Gizi, dan Kesehatan
Lingkungan.
Mulai tahun 1990 pelayanan kebidanan
diberikan secara merata dan dekat dengan masyarakat, sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Kebijakan ini merupakan intruksi presiden (inpers) yang disampaikan
secara lisan pada siding cabinet tahun 1992. Kebijakan ini mengenai perlunya
mendidik bidan di tempatkan di desa. Tugas pokok bidan di desa adalah sebagai
pelaksana kesehatan KIA, khususnya dalam peayanan kesehatan ibu Hamil,
Bersalin, Nifas, serta pelayanan kesehatan bayi baru lahir, termasuk pembinaan
dukun bayi (Paraji). Sehubungan dengan itu, bidan desa juga menjadi pelaksana
pelayanan kesehatan bayi dan Keluarga berencana
yang dilakukan sejalan dengan tugas utamanya sebagai pemmberi pelayanan
kesehatan ibu. Dalam melaksanankan tugas pokoknya, bidan desa melaksana
kankunjungan rumah pada ibu dan anak yang memerlukannya, mengadakan Pembina
posyandu di wilayah kerjanya, serta mengembangkan pondok bersalin sesuai dengan
kebutuhan masyarakat setempat.
Hal tersebut diatas adalah bentuk
pelayanan yang diberikan oleh bidan di desa. Pelayanan bidan di desa
berorientasi pada kesehatan masyarakat, sedangkan bidan yang bekerja di rumah
sakit berorientasi pada individu. Tugas bidan dirumah sakit mencangkup
pelayanan di poli klinik antenatal, poli klinik keluarga berencana, ruang
perinatal, kamar bersalin, kamar oprasi kebidanan, dan ruang nifas. Bidan di
rumah sakit juga member pelayanan bagi klien yang mengalami gangguan kesehatan
reproduksi, mengajarkan senam hamil, serta member pendidikan perinatal.
Titik tolak konfrensi kependudukan di
dunia di kairo tahun 1994 yang menekankan pada kesehatan reproduksi memperluas
garapan pelayanan bidan area tersebut meliputi:
1. Safe
Mother hood .
2. Keluarga
berencana.
3. Penyakit
menular seksual .
4. Kesehatan
reproduksi remaja .
5. Kesehatan
reproduksi orang tua.
2.5
Tujuan
Asuhan Kehamilan
Tujuan
umum asuhan kehamilan.
Asuhan kehamilan penting untuk menjamin
bahwa proses alamiah dari kehamilan berjalan normal dan tetap demikian
seterusnya. Adapun tujuan dari asuhan
kehamilan adalah :
1. Mempromosikan,
menjaga kesehatan fisik dan mental ibu-bayi dengan memberikan edukasi
(nutrisi,
hygiene dan proses kelahiran bayi).
2. Memantau
kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
3. Meningkatkan
dan mempertahankan kesehatan fifik, nental, dan sosial ibu dan bayi.
4. Mendeteksi
dini adanya kelainan atau komplikasi, termasuk komplikasi medis, bedah,
ataupun
obstetri selama kehamilan.
5. Mempersiapakan
persalinan-kelahiran serta kesiapan menghadapi komplikasi dengan trauma
seminimal mungkin.
6. Mempersiapkan
ibu agar dapat memberikan ASI eksklusif, menjalankan nifas normal dan
merawat
anak secara fisik, psikologis dan social.
7. Mempersiapkan
peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang
secara normal.
Tujuan asuhan kebidanan dalam kehamilan
pada prinsipnya adalah memberikan layanan atau bantuan untuk meningkatkan
kesehatan ibu hamil dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga. Kegiatan yang
dilakukan dalam layanan kebidanan dapat berupa upaya peningkatan, pencegahan,
penyembuhan dan pemulihan (bidan menyongsong masa depan [IBI 50 tahun]tahun
2003).
Tujuan
utama asuhan kehamilan adalah sebagai berikut
1.
Untuk memfasilitasi
hasil yang sehat dan positif bagi ibu dan bayinya dengan cara
membina hubungan
saling percaya dengan ibu.
2.
Memdeteksi komplikasi –
komplikasi yang dapat mengancam jiwa.
3.
Mempersiapkan
kelahiran.
4.
Memberikan pendidikan.
Asuhan kehamilan penting untuk menjamin
agar proses alamiah tetap berjalan normal selama kehamilan. Kehamilan dapat
berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Sekarang ini secara
umum sudah diterima bahwa setiap kehamilan membawa resiko bagi ibu. WHO
memperkirakan sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi
komplikasi yang berkaitan dengan kehamilan serta dapat mengancam jiwanya. Dari
5.600.000 wanita hamil di Indonesia, sejumlah besar akan mengalami suatu
komplikasi atau masalah yang bisa menjadi fatal.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asuhan kehamilan sangat penting di miliki oleh bidan agar mereka dapat memberikan asuhan kehamilan kepada klien ibu hamil. Asuhan kehamilan diberikan dengan tujuan untuk mengurangi kejadian fisiologis yang terjadi pada kehamilan.
Asuhan kehamilan sangat penting di miliki oleh bidan agar mereka dapat memberikan asuhan kehamilan kepada klien ibu hamil. Asuhan kehamilan diberikan dengan tujuan untuk mengurangi kejadian fisiologis yang terjadi pada kehamilan.
3.3
Saran
Semoga dengan penulisan materi ini bisa digunakan dengan baik oleh mahasiswa dan bidan sebagai bahan referensi
Semoga dengan penulisan materi ini bisa digunakan dengan baik oleh mahasiswa dan bidan sebagai bahan referensi
Daftar
Pustaka
Fisiologis.Jakarta:Salemba
Medika
Hani,Kusbandiyah,Marjati,Yulifah.2014.Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
indriyani.2011.buku
ajar asuhan kehamilan.jakarta:trans info media.
hani
ummi,kusbandiyah jiarti dkk.2010.asuhan kebidanan dalam kehamilan
fisiologis.jakarta:salemba medika.
walyani,elisaberth
siwi.2014.yogyakarta:pustaka baru press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar