Jumat, 17 April 2015

Asuhan Kebidanan Kehamilan




MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah AKK 1
Dosen Pembimbing : Rizky Dwiyanti Y.S.Psi, S.ST

Description: logo
Disusun Oleh :
Kelompok 1

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
KRIKILAN-GLENMORE
2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Syukur Alhamdulillah kami dapat mengerjakan tugas makalahdari materi Asuhan Kebidanan pada Kehamilan 1.
Dalam mengerjakan tugas ini,kami banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari Dosen kami. Oleh karena itu kami sampaikan trimakasih kepada : Ibu Rizky Dwiyanti Yunita S.Psi,S.ST selaku  Dosen mata kuliah AKK 1 dan teman teman yang telah membantu pengerjaan makalah ini hingga selesai.
            Kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan didalamnya. Karena kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah kami selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami umumnya dan khususnya kepada pembaca.


                                                                                    Krikilan, 16 April 2015




                                                                                                  Penyusun

DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2  Tujuan..................................................................................................................... 1
1.2.1        Tujuan Umum................................................................................................... 1
1.2.2        Tujuan Khusus.................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Filosofi asuhan kehamilan...................................................................................... 2           
2.2 Lingkup asuhan kehamilan..................................................................................... 3 
2.3 Prinsip pokok asuhan kehamilan............................................................................ 4
2.4 Sejarah asuhan Kehamilan..................................................................................... 5
2.5 Tujuan Asuhan Kehamilan..................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1    Kesimpulan............................................................................................................ 7
3.2    Saran...................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA


 
                                                                         BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Pemahaman tentang dasar asuhan kehamilan sangat diperlukan oleh bidan. sebagai dasar pengetahuan bidan untuk mengikuti pembelajaran yang selanjutnya. Konsep dasar asuhan kehamilan ini memberikan gambaran kepada mahaiswa tentang asuhan menyeluruh yang akan di terapkan dalam praktik kebidanan.
Materi konsep dasar asuhan kehamilan ini digunakan agar mahasiswa mengikuti dasar-dasar proses kehamilan sampai asuhan yang perlu diberikan. Adapun isi dari bab konsep dasar kehamilan ini sebagai berikut : filosofi asuhan kehamilan, lingkup asuhan kehamilan, prinsip pokok asuhan kehamilan, sejarah asuhan kehamilan, tujuan asuhan kehamilan.

1.2              Tujuan
1.2.1        Tujuan Umum
         Menjelaskan konsep dasar asuhan kehamilan dan perubahan anatomi fisiologi pada kehamilan.

1.2.2        TujuanKhusus
       1.      Memahami filosofi asuhan kehamilan.
       2.      Memahami lingkup asuhan kehamilan.
       3.      Memahami prinsip pokok asuhan kehamilan.
       4.      Memahami sejarah asuhan kehamilan.
       5.      Memahami tujuan asuhan kehamilan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Filosofi Asuhan Kehamilan
Filosofi asuhan kebidanan merupakan keyakinan atau pandangan hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka berpikir dalam memberi asuhan kepada klien. Pada prinsipnya filosifi asuhan kehamilan merujuk pada filosofi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.
Filosofi meliputi:
1.         Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan. 
Bidan yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses alamiah dan bukan 
suatu penyakit, namun tetap perlu di waspadai karena kondisi yang semua normal dapat tiba-
tiba menjadi tidak normal.
2.         Keyakinan tentang perempuan.  
Bidan yakin bahwa perempuan merupakan pribadi yang unik, mempunyai hak mengontrol dirinya sendiri, memiliki kebutuhan, harapan dan keinginan yang patut di hormati. Perempuan merupakan pribadi yang unik karena setiap perempuan tidak sama, secara fisik, emosiona, spiritual, sosial, dan budaya.
3.         Keyakinan mengenai fungsi profesi dan pengaruhnya. 
Fungsi utama asuhan kebidanan adalah memastikan kesejahteraan perempuan bersalin dan bayinya. Bidan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi klien dan keluarganya. Proses fisiologi dan normal harus dihargai dan dipertahankan. Bila terjadi masalah, bidan menggunakan teknologi tepat guna dan melakukan rujukan bila perlu.
4.         Keyakinan tentang pemberdayaan dan pembuataan keputusan. 
Bidan yakin bahwa pilihan dan keputusan dalam asuhan patut di hormati. Keputusan yang dipilih merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan, keluarga, dan pemberi asuhan. Perempuan mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan tentang pemberi asuhan dan tempatnya melahirkan.
5.         Keyakinan tentang asuhan.
Bidan yakin bahwa focus asuhan kebidanan adalah upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan yang menyeluruh, meliputi pemberian informasi yang relevan dan obyektif, konseling dan memfasilitasi klien yang menjadi tanggungjawabnya. Asuhan harus diberikan dengan keyakinan bahwa dengan dukungan dan perhatian, perempuan akan bersalin dengan aman dan selamat. Oleh karena itu asuhan kebidanan harus aman, memuaskan, menghormati dan memberdayakan perempuan dan keluarganya.
6.         Keyakinan tentang kolaborasi.
Bidan yakin bahwa dalam memberikan asuhan tetap harus mempertahankan, mendukung dan menghargai proses fisiologis. Intervensi dan penggunaan teknologi dalam asuhan hanya berdasarkan indikiasi. Rujukan yang efektif dilakukan untuk menjamin kesejahteraan ibu dan bayinya. Bidan adalah praktisi yang mandiri dan berkerjasama mengembangkan kemitraan dengan anggota tim kesehatan yang lain.
7.         Keyakinan tentang fungsi profesi dan manfaatnya.
Bidan yakin bahwa dalam mengembangkan kemandirian profesi, di perlukan. kemitraan dengan tim kesehatan lain dan pemberdayaan perempuan yang di beri asuhan. Asuhan, dukungan, bimbingan, dan kepedulian kepada klien untuk membantu mengatasi masalah kesehatan reproduksinya dilakukan secara berkesinambungan(Purwandari,2008)

2.2  Lingkup Asuhan Kehamilan
Dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil, bidan harus memberikan melayani sacara kompehensif atau menyeluruh. Adapun lingkup asuhan kebidanan pada ibu hamil, meliputi :
            a.    Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisis tiap kunjungan   
                 atau pemeriksaan ibu hamil.
            b.    Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap.
            c.    Melakukan pemeriksaa abdomen termasuk tinggi fundus uteri (tfu) atau posisi atau 
                 presentasi dan penurunan janin.
            d.    Melakuakan penilaian pelvic, ukuran dan struktur panggul.
            e.    Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut jantung janin dengan 
                 feteskop/pinard dan gerakan janin dengan palpasi.
            f.      Menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir ( hpl).
            g.    Mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan pertumbuhan janin.
            h.     mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan komplikasi.
            i.       memberikan penyuluhan tanda-tanda bahaya dan bagaimana menghubungi bidan.
            j.      Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan hiperemesis grafidarum 
                  tingkat 1, abortus liminen, dan pre-eklamsia ringan.
            k.    Menjalaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ketidak nyamanan kehamilan.
            l.       memberikan imunisasi.
            m.  Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan penanganannya termasuk rujukan 
                 tempat pada : kurang gizi, pertumbuhan janin tidak adekuat, peb, dan hipertensi, 
                 pendarahan pervagina, kehamilan ganda aterm, kematian janin, odema yang signifikasi, 
                 sakit kepele berat, gangguan pandangan, nyeri epigastrium karena hipertensi, kpsw,      
                 persangkaan polihidramion, dm, kelainan congenital, hasil laboratorium up normal, 
                 kelainan letak janin, feksi ibu hamil seperti inveksi menular seksual, vaginitis, infeksi 
                 saluran kencing.
            n.    Memberikan bimbingan dan persiapan persalinan, kelahiran dan menjadi orang tua.
            o.    Bimbingan dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama hamil seperti nutrisi, 
                 latihan, keamanan, merokok.
            p.    Penggunaan secara aman jamu atau obat-obatan tradisional yang tersedia

2.3              Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan
Asuhan kebidanan merupakan metode pemberian asuhan yang berbeda dengan model perawatan medis. Pada dasarnya prinsip-prinsip kebidanan akan memberikan batasan yang jelas tentang asuhan kebidanan.
                       Bidan – bidan di seluruh dunia memberikan prinsip asuhan kebidanan sebagai berikut :
Memahami bahwa kelahiran anak merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis.
            1.         Menggunakan cara-cara yang sedehana, tidak melakukan intervensi tanpa adanya 
                    indikasi sebelum berpaling ke teknologi.
            2.         Aman, berdasarkan fakta, dan memberi konstribusi pada keselamatan jiwa ibu.
            3.         Terpusat pada ibu, bukan terpusat pada pemberi asuhan kesehatan atau lembaga (sayang  
                    ibu ).
            4.         Menjaga privasi dan kerahasiaan ibu.
            5.         Membantu ibu agar merasa aman, nyaman, dan di dukung secara emosional.
            6.         Memastikan bahwa kaum ibu mendapatkan informasi, penejelasan dan konseling yang 
                   cukup.
            7.         Mendorong ibu dan keluarga agar menjadi peserta aktif dalam membuat keputusan 
                   setelah mendapat penjelasan mengenai asuhan yang akan mereka dapatkan.
            8.         Menghormati praktik-praktik adat dan keyakinan agama mereka.
            9.         Memantau kesejahteraan fisik, psikologi serta spiritual dan sosial ibu atau keluarganya 
                   selama masa kelahiran anak
            10.     Memfokuskan perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
         Penggunaan obat-obatan atau prosedur pengobatan pada masa kehamilan, persalinan 
atau post partum secara rutin dapat mengakibatkan terjadinya cedera bagi ibu dan bayinya . 
melakukan asuhan selama kehamilan, persalinan setrta nifas juga pengobatan komplikasi 
harus di dasarkan pada bukti-bukti ilmiah.
       Kaum ibu memiliki kearifan dan mengetahui apa yang mereka perlukan untuk     
melahirkan. Keyakinan seorang ibu serta kemampuannya dalam melahirkan dan menjaga 
bayinya, serta keluarganya dapat di perkuat atau di perlemah oleh pemberi asuhan. Sikap 
positif dari pemberi asuhan akan mendukung ibu dalam kehamilan,persalinan, dan nifas agar 
dapat di lalui secara normal.

Prinsip Pokok/Utama Asuhan Kebidanan :
           a.    Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat.
                Sebagai bidan kita meyakini bahwa model asuhan kehamilan yang membantu serta            
                melindungi proses kehamilan & kelahiran normal adalah yang paling sesuai bagi sebagian
                besar wanita. Tidak perlu melakukan intervensi yang tidak didukung oleh bukti ilmiah
                (evidence-based practice).
           b.    Pemberdayaan.
                Ibu adalah pelaku utama dalam asuhan kehamilan. Oleh karena itu, bidan harus
                memberdayakan ibu (dan keluarga) dengan meningkatkan pengetahuan & pengalaman
                mereka melalui pendidikan kesehatan agar dapat merawat dan menolong diri sendiri pada
                kondisi tertentu. Hindarkan sikap negatif dan banyak mengkritik.
           c.     Otonomi.
                Pengambil keputusan adalah ibu & keluarga. Untuk dapat mengambil suatu keputusan 
                mereka memerlukan informasi. Bidan harus memberikan informasi yang akurat tentang
                resiko dan manfaat dari semua prosedur, obat-obatan, maupun test/pemeriksaan sebelum
                mereka memutuskan untuk menyetujuinya. Bidan juga harus membantu ibu dalam
                membuat suatu keputusan tentang apa yang terbaik bagi ibu & bayinya berdasarkan sistem
                nilai dan kepercayaan ibu/keluarga.
           d.    Tidak membahayakan.
                Intervensi harus dilaksanakan atas dasar indikasi yang spesifik, bukan sebagai rutinitas 
                sebab test-test rutin, obat, atau prosedur lain pada kehamilan dapat membahayakan ibu
                maupun janin. Bidan yang terampil harus tahu kapan ia harus melakukan sesuatu dan
                intervensi yang dilakukannya haruslah aman berdasarkan bukti ilmiah.
           e.    Tanggung jawab.
                Asuhan kehamilan yang diberikan bidan harus selalu didasari ilmu, analisa, dan  
                pertimbangan yang matang. Akibat yang timbul dari tindakan yang dilakukan menjadi
                tanggungan bidan. Pelayanan yang diberikan harus berdasarkan kebutuhan ibu & janin,
                bukan atas kebutuhan bidan. Asuhan yang berkualitas, berfokus pada klien, dan sayang ibu
                serta berdasarkan bukti ilmiah terkini (praktek terbaik) menjadi tanggung jawab semua
                profesional bidan.

2.4  Sejarah Asuhan Kehamilan
Secara asuhan kehamilan paada zama hindia belanda, angka kematian ibu dan anak sangat tinggi. Tenaga penolong persalinan adalah dukun. Pada tahun 1807, dimasa pemerintahan Gubernur Jendral Hendrik William Deandels, pada dukun dilatih untuk melakukan pertolongan persalinan tetapi keadaan ini tidak berlangsung lama karena tidak tersedianya pelatih kebidanan.
Pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kebidanan pada saat itu hanya di peruntukkan bagi orang-orang belanda yang ada di Indonesia. Kemudian pada tahun 1849 dibuka pendidikan dokter di jawa Batavia, tepatnya di rumah sakit militer belanda yang sekarang di kenang dengan RSPAD Gatot Subroto. Seiring dengan dibukannya pendidikan dokter tersebut, pada tahun 1851 di buka pendidikan bidan bagi wanita pribumi di Batavia oleh Dr. W. Bosh lulusan ini kemudian bekerja di rumah sakit dan juga masyarakat. Mulai saat itu pelayanan kesehatan ibu dan  anak dilakukan oleh dukun dan bidan.
Pada tahun 1952 mulai diadakan pelatihan bidan formal agar dapat meningkatkan kualitas pertolongan persalinan. Pelatihan untuk para dukun masih berlangsung sampai sekarang. Pelatihan ini diberikan oleh bidan. Perubahan pengetahuan dan keterampilan tentang pelayanan kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh di masyarakat di lakukan melalui kursus tambahan yang di kenal dengan istilah kursus tambahan bidan (KTB) pada tahun 1953 di djogyakarta, pada akhirnya dilakukan pula dikota lainnya. Seriring dengan pelatihan tersebut didirikan  pula balai kesehatan ibu dan anak (BKIA) dengan bidan sebagai penanggung jawab kepada masyarakat. Pelayanan yang diberikan mencangkup pelayanan antenatal, intranatal, postnatal, pemeriksaan bayi dan anak temasuk imunisasi serta penyuluhan gizi.sedangkan diluar BKAI bidan melakukan pertolongan persalinan di rumah keluarga dan melakukan kunjungan rumah sebagai upaya tindak lanjut pasca persalinan.
Bermula dari BKIA, kemudian terbentuklah suatu pelayanan terintegrasi bagi masyarakat yang dinamakan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) pada tahun 1957. Puskesmas member pelayanan di dalam gedung dan di luar gedung dan berorientasi pada wilayah kerja. Bidan yang bertugas di puskesmas berfungsi memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak, termasuk pelayanan KB dan posyandu. Pelayanan posyandu ini mencangkup lima kegiatan yaitu pemeriksaan kehamilan, KB,Imunisasi, Gizi, dan Kesehatan Lingkungan.
Mulai tahun 1990 pelayanan kebidanan diberikan secara merata dan dekat dengan masyarakat, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kebijakan ini merupakan intruksi presiden (inpers) yang disampaikan secara lisan pada siding cabinet tahun 1992. Kebijakan ini mengenai perlunya mendidik bidan di tempatkan di desa. Tugas pokok bidan di desa adalah sebagai pelaksana kesehatan KIA, khususnya dalam peayanan kesehatan ibu Hamil, Bersalin, Nifas, serta pelayanan kesehatan bayi baru lahir, termasuk pembinaan dukun bayi (Paraji). Sehubungan dengan itu, bidan desa juga menjadi pelaksana pelayanan kesehatan bayi dan Keluarga berencana  yang dilakukan sejalan dengan tugas utamanya sebagai pemmberi pelayanan kesehatan ibu. Dalam melaksanankan tugas pokoknya, bidan desa melaksana kankunjungan rumah pada ibu dan anak yang memerlukannya, mengadakan Pembina posyandu di wilayah kerjanya, serta mengembangkan pondok bersalin sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Hal tersebut diatas adalah bentuk pelayanan yang diberikan oleh bidan di desa. Pelayanan bidan di desa berorientasi pada kesehatan masyarakat, sedangkan bidan yang bekerja di rumah sakit berorientasi pada individu. Tugas bidan dirumah sakit mencangkup pelayanan di poli klinik antenatal, poli klinik keluarga berencana, ruang perinatal, kamar bersalin, kamar oprasi kebidanan, dan ruang nifas. Bidan di rumah sakit juga member pelayanan bagi klien yang mengalami gangguan kesehatan reproduksi, mengajarkan senam hamil, serta member pendidikan perinatal.
Titik tolak konfrensi kependudukan di dunia di kairo tahun 1994 yang menekankan pada kesehatan reproduksi memperluas garapan pelayanan bidan area tersebut meliputi:
           1.    Safe Mother hood .
           2.    Keluarga berencana.
           3.    Penyakit menular seksual .
           4.    Kesehatan reproduksi remaja .
           5.    Kesehatan reproduksi orang tua.

2.5    Tujuan Asuhan Kehamilan
Tujuan umum asuhan kehamilan.
Asuhan kehamilan penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari kehamilan berjalan normal dan tetap demikian seterusnya. Adapun tujuan dari  asuhan kehamilan adalah :
       1.    Mempromosikan, menjaga kesehatan fisik dan mental ibu-bayi dengan memberikan edukasi 
            (nutrisi, hygiene dan proses kelahiran bayi).
       2.    Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
       3.    Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fifik, nental, dan sosial ibu dan bayi.
       4.    Mendeteksi dini adanya kelainan atau komplikasi, termasuk komplikasi medis, bedah, 
            ataupun obstetri selama kehamilan.
       5.    Mempersiapakan persalinan-kelahiran serta kesiapan menghadapi komplikasi dengan trauma 
            seminimal mungkin.
       6.    Mempersiapkan ibu agar dapat memberikan ASI eksklusif, menjalankan nifas normal dan     
            merawat anak secara fisik, psikologis dan social.
       7.    Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh 
            kembang secara normal.
Tujuan asuhan kebidanan dalam kehamilan pada prinsipnya adalah memberikan layanan atau bantuan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga. Kegiatan yang dilakukan dalam layanan kebidanan dapat berupa upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan (bidan menyongsong masa depan [IBI 50 tahun]tahun 2003).
Tujuan utama asuhan kehamilan adalah sebagai berikut
        1.         Untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu dan bayinya dengan cara 
                membina hubungan saling percaya dengan ibu.
        2.         Memdeteksi komplikasi – komplikasi yang dapat mengancam jiwa.
        3.         Mempersiapkan kelahiran.
        4.         Memberikan pendidikan.
Asuhan kehamilan penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal selama kehamilan. Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Sekarang ini secara umum sudah diterima bahwa setiap kehamilan membawa resiko bagi ibu. WHO memperkirakan sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilan serta dapat mengancam jiwanya. Dari 5.600.000 wanita hamil di Indonesia, sejumlah besar akan mengalami suatu komplikasi atau masalah yang bisa menjadi fatal.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asuhan  kehamilan  sangat penting di miliki oleh bidan agar  mereka dapat memberikan  asuhan  kehamilan  kepada klien ibu hamil. Asuhan kehamilan diberikan dengan tujuan untuk mengurangi kejadian fisiologis yang terjadi pada kehamilan.

3.3  Saran
Semoga dengan penulisan materi ini bisa digunakan dengan baik oleh mahasiswa dan bidan sebagai bahan referensi

Daftar Pustaka

Fisiologis.Jakarta:Salemba Medika
Hani,Kusbandiyah,Marjati,Yulifah.2014.Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
indriyani.2011.buku ajar asuhan kehamilan.jakarta:trans info media.
hani ummi,kusbandiyah jiarti dkk.2010.asuhan kebidanan dalam kehamilan fisiologis.jakarta:salemba medika.
 walyani,elisaberth siwi.2014.yogyakarta:pustaka baru press






Tidak ada komentar:

Posting Komentar